Jakarta - Kengototan Nurdin Halid untuk tetap memimpin PSSI membuat sebal banyak pecinta bola. Nurdin sendiri menyatakan optimistis akan mendapatkan banyak pekerjaan bila tidak lagi menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Lalu kenapa ia tetap tidak mau mundur dari jabatannya sekarang ini?
"Bagaimana saya mau mundur? Saya tidak mau dibilang pemimpin yang pengecut, munafik," kata Nurdin Halid dalam perbincangan dengan detikcom di Royal Safari Garden, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/3/2011).
Sekarang ini, menurut Nurdin, ada pihak-pihak yang ingin memecah belah PSSI. Ia juga menuding banyak intimidasi terhadap PSSI yang dipimpinnya. "Saya tidak akan mewariskan kepemimpinan yang riskan seperti itu.Kalau saya biarkan, suatu saat siapa pun yang akan jadi Ketua Umum akan mengalami hal yang sama," ujar Nurdin.
Berikut lanjutan wawancara M Rizal dari detikcom dengan Nurdin Halid:
Bagaimana dengan sikap Pengprov PSSI seluruh Indonesia menyikapi pembekuan PSSI ini?
Semua Pengprov dan semua SMS yang diterima saya mengatakan kami menyerahkan untuk PSSI. Saya katakan, kita harus pertahankan PSSI bukan Nurdin Halid.
Menpora mengatakan selain membekukan PSSI, terbuka untuk membekukan Pengprov PSSI?
Itu memang ada, makanya saya bilang dia itu tidak cakap. Makanya saya bilang kepada Presiden SBY, bahwa ini merusak kerja SBY yang sudah bagus. Dia mengatakan Tim Nasional tetap jalan tapi berada di bawah KONI/KOI, mana ada di dunia seperti itu. Nah itu cakap atau bodoh? Lalu di daerah pengprov dipertahankan dan kompentisi tetap. Ini apa? Dia nggak ngerti betul. Jadi betul yang merusak dan memecah-belah PSSI, ketika kita sedang tenang menjalankan program. Kalau soal kita belum berprestasi, ini hanya soal waktu saja.
Mulai KSN (Kongres Sepakbola Nasional) sudah berhubungan dengan Arifin Panigoro, Rita Wibowo, semua bersatu untuk menggulingkan. Nah dia mendapatkan beberapa pengprov karena mendapatkan tekanan, ada yang diancam keluarganya, ada yang punya kebun kepala sawit di Kalimantan akan diratakan. Kalau tidak ada tekanan, tidak ada yang akan mendukung mereka.
Rencana anda ke depan bagaimana, ini kan PSSI sudah disegel?
Sekarang pengacara PSSI sudah bekerja. Sekarang ini bagaimana seorang pejabat negara melakukan penyegelan tanpa payung hukumnya. Padahal kantor PSSI itu kita sewa, saya lupa nilai sewanya. Kita selama ini tertib membayar sewa dibanding organisasi olahraga lainnya. Apa dasarnya mau menyegel? Karena itu butuh putusan pengadilan. Mana keputusannya? Ini kan soal sewa menyewa, kita dengan penyewa.
Kalau Anda sudah tidak diPSSI, apa yang akan dilakukan?
Secara pribadi, saya tidak pernah kurang kerjaan. Seperti di sini saya pimpinan Raker Dewan Koperasi dan lainnya. Mereka tidak terpengaruh dengan kasus di PSSI, semua meminta saya untuk tetap maju. Ini SMS dari seluruh Indonesia.
Bagaimana dengan dukungan Partai Golkar terhadap anda, melihat banyak pengurus Pengprov itu kader Golkar?
Itu tidak betul. Anda perlu tahu, saya sebutkan satu per satu pengprov-pengprov itu seperti DKI Jakarta itu Partai Demokrat, Jawa Tengah Partai Demokrat, Jawa Barat Partai Golkar, Jawa Timur swasta, DIY itu PDIP, Bali itu PDIP, Banten pensiunan PNS, NTB itu PBB, NTT itu PDIP. Sumut itu swasta, Aceh pengusaha swasta, Sumbar mantan pensiunan Sekda, Sumsel pengusaha, Lampung Partai Demokrat, Riau Daratan itu Partai Golkar, Kepulauan Riau itu PAN, Babel itu pengusaha. Kaltim mantan walikota dari Partai Demokrat, Kalteng itu PDIP, Kalbar itu Partai Golkar, Kalsel itu pengusaha, Sulsel Partai Golkar, adik saya, Sulbar itu Partai Golkar, Sulteng PAN, Sulawesi Tengah Partai Golkar, Gorontalo itu Gubernur, Sulut itu polisi, Papua itu Gubernur, Papua Barat juga pejabat.
Coba hitung berapa Partai Golkar. Rata-rata semua mendukung saya. Waktu KSN di Bali dari 33 Pengprov, yang dukung saya 31 Pengprov. Kemudian sekarang banyak yang minta maaf, karena mereka dipaksa dan terancam, didatangi Dandim-Dandim, kami didatangi, kami minta tolong. Termasuk saudara saya yang pejabat didatangi juga. Saya tidak pernah permasalahkan ini, karena ini wajar saja. Saya anggap wajar saja kalau Pak George (Toisutta) sebagai KSAD itu sah-sah saja didukung dandim. Sepanjang tidak di forum.
Namun ada yang membawa ke Sultan membuat mosi tidak percaya ke sana. Saya mulai terusik, kok begini main dan caranya. Seharusnya secara profesional saja. Lalu eskalasinya meningkat setelah dilakukan penolakan oleh Komite Banding oleh Komite Pemilihan, termasuk siapa yang menggerakkan demo-demo itu. Kan ada yang biayain. Nah bagaimana saya mau mundur, saya tidak mau dibilang pemimpin yang pengecut, munafik. Saya tidak akan mewariskan kepemimpinan yang riskan seperti itu.
Kalau saya biarkan, suatu saat siapa pun yang akan jadi Ketua Umum akan mengalami hal yang sama, termasuk Pak George sendiri bisa mengalami hal yang sama.
Dukungan Partai Golkar ke anda?
Kalau secara pribadi, beliau-beliau memberikan aspresiasi dan keprihatinan kepada saya. Kesetiakawanan diberikan kepada saya. Tapi bukan secara institusi dan kepemimpinan Partai Golkar, dan saya memang tidak meminta itu, karena saya bekerja ikhlas saja.
sumber:detiknews
0 comments:
Posting Komentar
Komentar tanpa moderasi,dan blog ini Do Follow blog
Silahkan komentar