Jakarta - Ribuan ulat bulu ditemukan di puluhan pohon cemara di Kelurahan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat. Namun ulat bulu ini tidak sama dengan wabah ulat bulu yang melanda Probolinggo, Jawa Timur.
"Ini tidak sama seperti yang di Jawa itu," ujar Kepala Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat, Bambang Wisanggeni, kepada detikcom, Rabu (13/4/2011).
Fenomena ulat bulu ini, bahkan sudah diteliti sejak tahun 2007 dan 2008. "Jadi ini bukan tiba-tiba datang," jelasnya.
Cepatnya populasi ulat bulu di kawasan ini, imbuh Bambang, karena berkurangnya burung dan semut cangkrang yang selama ini memakan ulat bulu. Akibatnya populasi ulat bulu pun meningkat pesat.
"Ini fenomena alam, dia (ulat bulu) nggak punya lagi predator," kata Bambang.
Meski demikian, Bambang meminta masyarakat tidak usah khawatir dengan kondisi ini karena pihaknya sudah turun tangan.
Ukuran ulat bulu yang ada di Tanjung Duren seukuran jari kelingking orang dewasa. Ulat bulu ini terlihat di sekitar 30 pohon cemara yang masing-masing setinggi 10 meter milik Sudin Pertamanan Jakarta Barat. Letak pohon ini berada di sepanjang bantaran Kali Sekretaris.
Setiap batang pohon cemara biasanya dihinggapi sedikitnya 60 ulat bulu. Jika dikalikan dengan jumlah pohon cemara, total ulat bulu di kawasan ini saja mencapai 1.800.
Ulat bulu menjadi masalah di beberapa daerah di Pulau Jawa seperti di Probolinggo dan Jombang Jawa Timur, serta Kendal, Jawa Barat. Warga sejumlah daerah di Pulau Jawa melaporkan ulat bulu yang menyerang pepohonan. Tidak hanya itu, ulat bulu pun masuk ke rumah warga. Akibatnya sejumlah warga pun resah
sumber:detiknews
0 comments:
Posting Komentar
Komentar tanpa moderasi,dan blog ini Do Follow blog
Silahkan komentar