LAMONGAN - Persela Lamongan meneruskan rekor tidak terkalahkan selama putaran II kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2010-2011. Dari enam kali pertandingan yang dilakoni, lima kali menang dan sekali seri. Terakhir, tadi malam, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu menumbangkan runner-up klasemen sementara Semen Padang dengan skor tipis 1-0 di Stadion Surajaya, Lamongan. Gol semata wayang Persela dicetak kapten Fabiano Rossa Beltrame dari titik penalti pada menit ke-24. Berawal dari handsball Vendry Mofu, sehingga wasit Shokri Noor asal Malaysia meniup peluit dan langsung menunjuk titik putih. Fabiano yang ditugasi sebagai eksekutor dengan menyarangkan bola dengan keras ke arah kiri penjaga gawang Semen Padang, Samsidar. Keputusan hukuman penalti ini sempat menuai protes, tapi tidak dihiraukan wasit. "Kita tetap akan melayangkan protes ke BLI. Karena menurut kami pemain kita tidak handsball. Wasit berdiri jauh dari Mofu, tapi mengapa dia berani menyatakan handsball. Kalau wasit seperti ini, sekalipun asing, persepakbolaan kita tetap tidak akan maju. Mudah-mudahan PSSI mau berubah," kata Manajer Semen Padang Asdihan saat jumpa pers setelah pertandingan. Jalannya pertandingan, lanjut Asdihan, sebenarnya kedua tim tampil bagus. Saling ngotot untuk meraih kemenangan. Tapi, dikarenakan kepemimpinan wasit yang dinilainya tidak lebih bagus, akhirnya mengakibatkan pertandingan menjadi tercoreng. "Kita tetap menyampaikan selamat kepada Persela," imbuhnya. Sementara pelatih Persela Subangkit mengatakan sesuai dengan prediksinya tim asuhannya bakal kewalahan meladeni Semen Padang. Bahwa, tim asuah Nil Maizar ini sulit ditaklukkan karena memiliki kekuatan lini depan dan pemain sayap yang tangguh. Untuk mengantisipasi ini dia mengaku sudah menginstruksikan agar pemain belakang harus disiplin. "Anda lihat sendiri, Fabiano yang biasanya melakukan over lapping tadi sama sekali tidak melakukannya. Karena saya minta untuk tetap di tempatnya," ujarnya. Kalaupun akhirnya anak asuhnya hanya berhasil mencetak sebiji gol, lanjut Subangkit, hal itu tetap disyukuri. Karena dengan kemenangan ini Persela mampu mempertahankan rekor tak terkalahkan dari enam kali pertandingan selama putaran II kompetisi ISL ini. Sebenarnya Persela juga banyak memiliki peluang, tapi gagak dimanfaatkan. Salah satu faktor penyebabnya, menurut pelatih asal Pasuruan ini menarik posisi Kim Yong Han sedikit ke belakang menempati posisi I Gde Sukadana yang pada pertandingan tadi malam absent karena akumulasi dua kartu kuning. "Tapi, sekali lagi saya tetap mengacungi jempol kepada anak-anak yang sudah bekerja keras dan menghasilkan kemenangan," tandasnya.(idi/jpnn/aww) sumber : jpnn.com |
0 comments:
Posting Komentar
Komentar tanpa moderasi,dan blog ini Do Follow blog
Silahkan komentar