15 Maret 2011

Bencana Nuklir Chernobyl bencana terbesar di dunia

tragedi-chernobyl-ukraina-26-april-1986

Warga Jepang khawatir krisis di PLTN Fukushima akan berujung pada tragedi seperti Chernobyl pada 1986 silam. Seperti apa tragedi Chernobyl sebenarnya?

Ledakan nuklir di Chernobyl, Ukraina, terjadi pada 26 April 1986, dimana reaktor keempat meledak pada pukul 01.23 dini hari. Ledakan itu diikuti kebakaran hebat yang menyebarkan gelombang radiasi ke wilayah Eropa. Tak ada penjelasan mengenai penyebab ledakan, selain klaim adanya sebuah eksperimen yang juga tak dijelaskan terperinci.

Tragedi ini menyebabkan kontaminasi radiasi meluas di Ukraina, hingga sampai ke Belarus dan Rusia. Butuh dua hari bagi Uni Soviet untuk membeberkan informasi mengenai ledakan ini kepada publik. Tragedi ini juga membuka mata dunia, melalui Badan Energi Atom Internasional (IAEA), bahwa dunia perlu menjalin kerjasama dan berbagai informasi dalam penggunaan energi nuklir.

Hingga saat ini, rehabilitasi untuk korban-korban Chernobyl masih terus berlanjut. Rusia, Ukraina dan Belarus masih terus dibebani dengan biaya dekontaminasi dan perawatan kesehatan bagi korban. Korban tewas tragedi ini 50 orang, terdiri dari para staf reaktor dan tim penyelamat.

Namun dampak dari paparan radiasi Chernobyl sangat luas. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sembilan ribu orang terkena radiasi. Sedangkan aktivis lingkungan hidup Greenpeace menyatakan jumlah yang terpapar mencapai 93 ribu orang. Mereka mengalami berbagai penyakit seperti kanker dan bayi-bayi dilahirkan cacat karena mutasi gen.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengevakuasi ratusan ribu orang, meski dinyatakan sekitar tujuh juta jiwa masih hidup di wilayah berbahaya karena tingkat radiasinya di atas batas aman. Reaktor terakhir ditutup pada 2000 lalu, 14 tahun setelah tragedi


Agensi nuklir Jepang memastikan status reaktor nuklir Jepang pascagempa bumi (11/3) tak seperti Chernobyl di Rusia yang membocorkan materi radioaktif dalam jumlah besar.

“Tak ada kemungkinan yang terjadi di PLTN Fukushima akan sama seperti Chernobyl,” tutur ketua badan nuklir Jepang Koichiro Genba, mengingat ledakan yang terjadi di reaktor nuklir PLTN tersebut, kemarin. Meski begitu, rakyat khawatir terjadi bencana besar terkait kebocoran nuklir.

Sementara ilmuwan dan teknisi berjuang keras mengendalikan dua reaktor yang terlalu panas (overheating), di fasilitas yang usianya sudah menginjak empat dekade itu. Beberapa saat sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Naoto Kan mengumumkan keadaan darurat di reaktor tersebut.

Ledakan di reaktor nomor dua PLTN tersebut melukai enam pekerja dan empat serdadu, serta terlihat asap putih membubung tinggi. Diperkirakan ledakan itu disebabkan oleh timbunan hidrogen. Sehari setelah gempa, terjadi ledakan di reaktor nomor satu.

Dilaporkan 22 orang terkontaminasi radiasi akibat ledakan itu dan kemungkinan besar 190 lainnya terekspos, meski belum diketahui seberapa parah. Air laut saat ini digunakan untuk mendinginkan reaktor agar tidak meledak dan melepaskan materi radioaktif berbahaya ke udara.

Tragedi Chernobyl terjadi pada 26 April 1986 di PLTN Chernobyl, Ukraina dan dikatakan sebagai insiden nuklir terburuk sepanjang sejarah. Penyebabnya adalah peningkatan energi keluar (output) secara mendadak dan tak bisa dihentikan dan berujung pada ledakan di salah satu reaktor.

Sejumlah materi radioaktif terlontar ke udara dengan rasio radiasi 400 kali bom atom Hiroshima. Setelah insiden itu, 237 orang terkena penyakit radioaktif akut, 31 tewas pada tiga bulan pertama. Mereka umumnya anggota tim penyelamat yang tak mengerti bahaya radiasi.

Sumber : http://www.inilah.com/read/detail/1320922/situasi-nuklir-jepang-tak-seperti-chernobyl

Loading...

0 comments:

Posting Komentar

Komentar tanpa moderasi,dan blog ini Do Follow blog
Silahkan komentar

Download mp3,lirik lagu

online