Jakarta - Harga emas meroket menembus rekor tertinggi baru mendekati US$ 1.500 per ounce setelah perusahaan rating internasional Standard & Poor's menurunkan outlook peringkat utang AS menjadi 'negative' dari sebelumnya 'stable'.
Di pasar London, harga emas mencapai rekor baru di US$ 1.497,23 per ounce. Emas menjadi tempat aman investor setelah penurunan peringkat tersebut menimbulkan sentimen negatif.
"S&P telah menimbulkan kekhawatiran investor untuk memindahkan asetnya dalam bentuk valas ke komoditi," ujar analis Ian O'Sullivan seperti dikutip dari AFP, Senin (18/4/2011).
Akibat penurunan peringkat ini, bursa saham di AS dibuka dengan penurunan yang tajam. Apalagi jumlah utang pemerintah AS saat ini sangat besar dan juga defisit anggarannya.
Penurunan peringkat utang ini segera dikonfrontir oleh pemerintah AS yang mengatakan S&P telah meremehkan kemampuan pemeritnah AS untuk mengatasi masalah utang yang cukup tinggi.
"Kami percaya pandangan negatif S&P meremehkan kemampuan pemimpin Amerika untuk bersama-sama menghadapi tantangan fiskal sulit yang dihadapi bangsa ini," kata Departemen Keuangan AS dalam pernyataannya.
S&P memberikan AS waktu hingga 2013 untuk menyusun rencana yang kredibel guna mengatasi masalah keuangan. Jika tidak, maka AS berisiko kehilangan rating kredit 'AAA' yang didambakannya karena membantu untuk mendapatkan utang berbunga murah
sumber :detikfinance
0 comments:
Posting Komentar
Komentar tanpa moderasi,dan blog ini Do Follow blog
Silahkan komentar