Gunung Nglanggeran terletak di desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul. Berada dikawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl dengan suhu udara rata-rata 23˚ C – 27˚ C, jarak tempuh 20 km dari kota Wonosari dan 25 km dari kota Yogyakarta. Ada 2 jalur jalan untuk menuju Objek Wisata ini melalui jalan aspal yang mulus, jika dari arah Wonosari kita melewati Bunderan Sambipitu, ambil kanan arah ke dusun Bobung/kerajinan Topeng, kemudian menuju Desa Nglanggeran ( Pendopo Joglo Kalisong/Gunung Nglanggeran ). Jika dari arah Jogjakarta : Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM belok kiri kira-kira 7 KM ( arah desa Ngoro-oro lokasi stasiun-stasiun Transmisi ), menuju desa Nglanggeran (Pendopo Joglo Kalisong/Gunung Nglanggeran ).
Kawasan ini merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua dan bentang alamnya memiliki keindahan dan secara geologi sangat unik dan bernilai ilmiah tinggi. Dari hasil penelitian dan referensi yang ada, dinyatakan Gunung Nglanggeran adalah Gunung Berapi Purba. Kita sudah sering mendengar dan melihat gambar tentang manusia Purba, nah seperti apakah Gunung Berapi Purba??? Lihat keindahan dan Panorama Alamnya di lokasi wisata ini. Bongkahan batu yang menjulang tinggi seperti gedung bertingkat dan mall yang dulunya merupakan gunung berapi aktif ( 60 juta thn yang lalu ) sekarang dapat kita duduki sambil menghirup udara segar sambil berfoto-foto.
Ada bangunan Joglo ( Pendopo Joglo Kalisong ) di pintu masuk dan bila kita melangkah kejalan setapak untuk mendaki gunung, maka ada 3 bangunan gardu pandang sederhana dari ketinggian yang rendah, sedang sampai puncak gunung. Permadani hijau yang terhampar kala memandang ke bawah, melihat ladang, kebun, dan bangunan tower dan berbagai stasiun televisi yang jumlahnya cukup banyak, manambah keindahan alam. Lokasi ini sangat cocok untuk panjat tebing, tracking, jelajah wisata out bond, makrab, dan bekemah.
Banyak wisatawan lokal, dan ada juga sesekali wisatawan asing mengunjungi Gunung Nglanggeran untuk menikmati keindahan pemandangan, mencoba menaklukkan batu-batu besar untuk didaki, dan banyak juga yang hanya sekedar melepas kepenatan dari aktifitas kerja keseharian dan kebisingan kota.
– Kawasan objek wisata Gunung Api Purba Bukit Nglanggeran, Patuk akan dijadikan kebun buah. Dinas tanaman pangan dan holtikultura mulai menanam 1000 batang mangga dari Kementrian Pertanian RI lewat APBN perubahan 2010. Sedangkan dari APBD 2011 ini direncanakan ditanam pohon rambutan dan durian masing-masing 100 batang.
Bukit Nglanggeran Dijadikan Kebun Buah
Pemerintah Desa Nglanggeran telah menyediakan tanah seluas 35 Hektar yang merupakan sultan ground untuk kebun buah. “Diharapkan kebun buah tersebut untuk mendukung Bukit Nglanggeran sebagai objek wisata alam yang kini diusulkan menjadi Geo Park ke Badan Dunia Unesco”, ujar camat Patuk Drs. Budi Hartono didampingi Kades Nglanggeran Senen, Selasa (8/2).
Dikatakan Budi sesuai rencana awal kebun buah di bukit Nglanggeran akan dipetakan menurut jenis buah-buahan, dan direncanakan untuk semua jenis buah akan ditanam dikawasan tersebut. Hanya karena kecamatan Patuk memiliki Icon penghasil sawo, maka dikebun buah juga akan dikembangkan khusus tanaman sawo.
Bukit Nglanggeran yang dikenal sebagai Gunung Api Purba sudah semakin dikenal sebagai Objek Wisata khusus, sudah semakin banyak dikunjungi wisatawan, baik umum, pejalar dan mahasiswa. Setiap minggu tidak kurang dari 1000 pengunjung yang hingga kini masih dikelola oleh Karang Taruna Desa Nglanggeran.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Supriyadi STP didampingi Kasi Holtikultura Purwono Sulistyo Hadi SPMP ditemui terpisah mengatakan, rencana budidaya kebun buah di sekitar kawasan Bukit Nglanggeran, selain untuk menghijaukan kawasan, juga digunakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendukung daya tarik wisata. Kebun buah disatu kawasan ini akan mendapatkan perlakuan khusus mulai dari tanam, pemeliharaan sampai pada emberantasan hama. Jenis buah yang dipilih adalah tanaman yang cocok untuk wilayah setempat diantaranya durian, mangga, dan rambutan.
Khusus untuk tanaman durian, didaerah Patuk ada varietas unggul yang sudah dikembangkan penduduk setempat yakni durian Patuk. Jenis Durian ini hampir menyerupai durian Petruk, hanya rasanya lebih manis dan gurih.
Sumber : http://kalisongku.wordpress.com/
1 comments:
mantab........
Posting Komentar
Komentar tanpa moderasi,dan blog ini Do Follow blog
Silahkan komentar