12 Mei 2011

Beberapa alasan kenapa IPB enggan umumkan susu formula berbakteri

Rektor: IPB Tak Harus Umumkan Merk Susu Formula Berbakteri


Jakarta - Pihak Institut Pertanian Bogor (IPB) membeberkan alasan kenapa pihaknya enggan mengumumkan merk-merk susu formula berbakteri. Menurut IPB, hasil penelitian terkait susu formula tersebut tidak harus untuk diumumkan ke publik karena bersifat isolasi.

"Dari awal kita melakukan penelitian yang bersifat isolasi, bukan surveilance. Jadi tidak bisa kita umumkan karena memang tujuan dari penelitian isolasi itu hanya untuk mengetahui apakah dalam suatu produk mengandung hal-hal atau bakteri yang tidak diperbolehkan," ujar Rektor IPB Herry Suhardiyanto dalam konferensi pers di Restaurant Sate Senayan, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2011).

Herry menjelaskan, penelitian isolasi memang berbeda dengan penelitian surveilance yang memperbolehkan peneliti mempublikasikan hasil penelitiannya. Sedangkan dalam penelitian isolasi, peneliti tidak harus mempublikasikan hasil penelitiannya.

"Beda dengan surveilance yang memang harus dipublikasikan karena terkait dengan masalah-masalah tertentu," ucapnya.

Herry mengatakan, dirinya saja selaku Rektor IPB yang menyetujui penelitian tersebut juga tidak berhak mengetahui merk-merk susu formula yang berbakteri tersebut. "Karena memang dari awalnya proposal yang memang diajukan kepada saya mengenai peneltian tersebut, hanya sampai pada titik ditemukan bakteri atau tidak, tidak sampai pada titik penyebutan susu formula," jelasnya.

Jika peneliti nekat mengumumkan merk-merk susu berbakteri tersebut, maka hal itu dapat dianggap melanggar ketentuan undang-undang yang ada. Herry berpendapat, putusan Mahkamah Agung (MA) yang memerintahkan IPB untuk mengumumkan merk susu formula itu telah melanggar UU tentang otonomi keilmuan peneliti.

"Hal tersebut akan melanggar peraturan internasional dan melanggar UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang isinya salah satunya mengatur tentang otonomi keilmuan seorang peneliti," tegas Herry.

Di sisi lain, Herry membenarkan bahwa IPB memang pernah mempresentasikan hasil penelitiannya tersebut ke sejumlah produsen susu. Namun, dia berdalih jika presentasi tersebut merupakan peringatan dini bagi produsen susu agar berhati-hati.

"Agar produsen susu itu tahu bahwa ada beberapa merk susu yang beredar di pasaran yang mengandung bakteri sakazakii. Jadi posisinya presentasi itu adalah untuk mengingatkan, apabila nanti ada peraturan yang melarang tentang kandungan bakteri sakazakii, mereka sudah siap. Jadi ini seperti peringatan awal bagi mereka," jelas dia.

Herry menambahkan, penelitian tersebut dilakukan pada 2006 silam sedangkan peraturan yang melarang bakteri sakazakii baru keluar pada tahun 2009. "Jadi menurut saya, sudah tidak valid lagi apabila diumumkan sekarang," tandas Herry.


sumber:detiknews

Loading...

0 comments:

Posting Komentar

Komentar tanpa moderasi,dan blog ini Do Follow blog
Silahkan komentar

Download mp3,lirik lagu

online